Setya Gunawan Bacalon Walikota Batu, : Tingkatkan Pendidikan, Seni Budaya Bagi Warga Batu
Masukkan Tingkat Bakti Anak Pada Orang Tua Dalam IPM
Kota Batu, 2 Juli 2024
Headline Indonesia
Setya Gunawan, menyoroti angka IPM Kota Batu, yang hanya jadi parameter kosong di atas kertas, Tidak ada indeks karakter dan bakti anak pada orang tua dalam pengukuran nya.
Pernyataan ini disampaikan pada saat, LSM Waktu Indonesia Bergerak (WIB) menggelar Deklarasi Bakal Calon (Bacalon) Walikota Batu Periode 2024-2029.
Setya Gunawan tampil dalam proses deklarasi dengan membeberkan visi peningkatkan pendidikan dan seni budaya.
Gelar Deklarasi Calon Walikota Batu ini dilaksanakan di tengah pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Provinsi WIB Jawa Timur Tahun 2024-2029.
Ketua Umum DPP WIB, Siti Fatimah. SH. dan Ketua DPW Jatim, Ery Berlian Herlambang, ST. hadir dalam acara pelantikan ini Di GOR Gajah Mada. Senin (1/7/2024)
Setya Gunawan Bacalon Walikota Batu yang diperkenalkan oleh WIB kepada masyarakat Batu, mengatakan bahwa salah satu misinya untuk Kota Batu adalah meningkatkan kualitas pendidikan bagi warga Kota Batu.
Setya Gunawan menyatakan bahwa angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Indonesia di Batu tertulis cukup tinggi. Di Jawa Timur IPM Kota Batu menempati rangking ke 8 terbaik di Provinsi Jawa Timur. Akan tetapi angka ini tidak punya banyak arti. Hanya sebuah angka mati di atas kertas saja.
” Mari kita perhatikan satu sisi buram dari IPM Kota Batu, hal ini perlu diketahui oleh kita semua, di Batu misalnya, banyak beroperasi perusahaan yang sebagian besar pekerjanya bukan asli warga Batu, alasannya karena ada banyak faktor yang tidak dimiliki oleh pekerja dari Kota Batu,...khususnya dari sisi ketrampilan pendidikan. Jadi angka IPM Tinggi tapi realitasnya tidak ada dalam kondisinya sehari-hari. Oleh karena itu Kita perlu mempersiapkan warga kota Batu memiliki kesempatan meningkatkan ketrampilan pendidikan, perlu dukungan untuk jalur pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, pendidikan yang tinggi dan ketrampilan yang sesuai, akan membuat pola pikir mereka bisa lebih tertata dan mampu bersaing di dunia kerja...Jenjang pendidikan yang lebih tinggi ini adalah jenjang Perguruan Tinggi....Kota Batu membutuhkan Universitas untuk mendukung naiknya kualitas pendidikan penduduk kota,” tegas Setya Gunawan.
Lebih lanjut, Setya Gunawan yang juga adalah pengusaha sukses di Jakarta, pemilik 5 Perusahaan ini menyampaikan saat ini yang terjadi, justru di Kota Batu malah Universitas dari luar kota Batu masuk ke Kota Batu. Pola pendidikan yang diberikan juga tidak membantu memperbaiki kualitas pendidikan warga Kota Batu.
Meskipun ada Perguruan tinggi dari luar, warga Batu juga tidak meningkat daya saingnya.
" Kenapa semua itu dibiarkan, bahkan Kota Batu sampai saat ini belum memiliki Universitas Negeri..Kota Strategis seperti Kota Batu malah tidak punya Perguruan Tinggi Negeri sendiri... apa-apaan ini ?" Lanjut Setya Gunawan.
” Pola Kerja sama Universitas Negeri sebenarnya bisa kita kerjasamakan dan kolaborasikan dengan Universitas Negeri yang telah ada di Indonesia."
" Saya sudah ada beberapa penawaran dari beberapa Universitas dari luar untuk menjalin kerjasama untuk membuat Universitas di Kota Batu,” ungkap Setya.
Setya Gunawan menambahkan, dirinya mencalonkan Walikota Batu periode 2024-2029 bukan berangkat dari partai tertentu, akan tetapi berangkat dari LSM Politik WIB.
Pelantikan DPW Provinsi Jawa Timur ini punya makna penting, agar LSM WIB dapat menyentuh dan melayani masyarakat di Kota Batu dan Jawa Timur, "
Dalam acara Deklarasi Pencalonan Walikota Batu juga digelar acara sungkeman dari Bakal Calon Walikota Batu kepada kedua orang tua.
"Restu dari orang tua, terutama Ibu adalah doa paling mujarab bagi kesuksesan anak-anaknya.." kata Setya Gunawan.
"Acara sungkeman ini juga membangkitkan kembali dan memberi contoh bagaimana akhlak yang baik seorang anak kepada Ibu nya..."
"Berbakti pada orang tua, pada ayah dan Ibu adalah sendi pendidikan utama yang harus dibangkitkan kembali dalam pendidikan bagi warga Kota Batu..."
"IPM yang dibangga-banggakan sebagai Indeks Pembangunan Manusia itu tak pernah mengukur bagaimana tingkat bakti seorang anak pada ibunya.
"Konsep pendidikan macam apa itu ? Indeks Pembangunan Manusia kok tidak mengukur tingkat Bhakti seorang anak pada Ibunya..konsep pendidikan macam apa itu ? Tidak mengajarkan Bhakti anak pada orang tuanya,..." Kata Setya Gunawan menyudahi wawancara dengan pers yang hadir. (MIG)